Pages

Friday 4 April 2008

Pojok Ronda : pertumbuhan ekonomi dan upah borongan

Malam itu si Badrun (bukan nama sebenarnya) dan Dr. Sarjito (bukan nama sebenarnya juga) bertemu di poskamling XI sebagai agenda ronda rutin. Dr Sarjito yang kerja di bilangan kuningan Jakarta sebagai konsultan ekonomi mlakukan pembicaraan dengan si Badrun yang kerjanya adalah sebagai tukang serabutan (jika ada bangunan jadi kuli bangunan, jika ada pabrik jadi kuli pabrik). Terlihat ada percakapan antara keduanya :

Badrun : Pak saya baca surat kabar bahwa pertumbuhan ekonomi itu naik jadi ekonomi kita naik ya (mengawali pembicaraan dengan penasaran setelah membaca koran tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia)...
Dr Sardjito : Begini drun, pertumbuhan ekonomi itu dihitung berdasarkan statistik yang merupakan persentase kenaikan produk domestik bruto dari suatu bangsa. Nah jika pertumbuhan naik maka secara keseluruhan ekonomi kita ya naik
Badrun : Pak, jika ekonomi kita naik, berarti gaji kita naik dong?
Dr Sardjito : Nah jika gaji yang kamu maksud itu dihitung dengan pendapatan per kapita. Sedang pendapatan per kapita dihitung dari pendapatan negoro semua. Jadi penghasilan setiap orang seharusnya naik. Penghasilan lho drun bukan gaji.
Badrun : kenapa upah boronganku gk naik?
Dr Sardjito : nah upah borongan iku kan gk masuk dalam ketentuan UMK, kamu besok kerja besok tidak gt?
Badrun : nah itu kenapa pak saya gk masuk UMK?
Dr Sardjito : itu sudah ketentuan drun, ini yang menentukan pemerintah lho, mereka itu pintar dan sudah memperhitungkan;
Badrun : jika upah borongan gk naik kok harga2 sudah naik, jadi saya makan apa?
Dr Sardjito : Nah harga pangan naik itu karena hukum ekonomi yang dinamakan suply nya makanan itu kurang jadi naik, belum lagi masalah harga BBM, wah ini panjang ceritanya. Pokoknya berdasarkan hitungan statistik harga harus naik. Ini hitungan juga gk main2 lho
Badrun : saya itu gk main2 juga pak, kalau main2 keluargaku akan mati karena terkena gizi buruk kayak di TV itu
Dr Sardjito : Ya kamu dong kalau menawar upah borongan yang besar jadi upahmu jadi besar:
Badrun : Bagaimana menawar pak, lha sekarang orang mau mendirikan bangunan saja jarang. Jika masih ada orang yang ngajak saja itu sudah untung;
Dr Sardjito : (diam sejenak) sabar, sabar...
Badrun : (menjawab dalam hati : itu sih makanan saya tiap hari)

No comments:

Chatt Bareng Yuk


Free chat widget @ ShoutMix