Pages

Tuesday 12 April 2011

Paripurna seharusnya Ya Pariporno

Seorang malaikat tidak butuh puja puji dari manusia. Begitu pula seorang manusia bernama Arifianto, anggota dewan dari Fraksi PKS ini. Alih-alih melakukan pencitraan dengan seolah-olah menolak gedung DPR seperti yang dilakukan rekan-rekan fraksi lain, beliau dengan tekad baja membuka cermin anggota DPR.

Video Porno. Itulah sebuah cermin yang sangat mewakili semua aspek (karena bangsa kita merupakan salah satu penggemar terbesar di dunia), dari para anggota Dewan sampai kuli bangunan. Ketika anggota DPR sudah dungu dari sorotan semua pihak dan sebagian besar rakyat Indonesia atas pembangunan gedung baru DPR, beliau melakukannya dengan cara jitu. Meskipun dengan risiko harus keluar dari gelanggang senayan. Sebuah tamsil yang pas adalah Video Porno.

Arifianto bagi saya adalah seorang “ulama” sejati. Tingkah polah seperti itu bisa disandingkan dengan ucapan Gus Dur yang mengatakan DPR itu taman kanak-kanak. Paripurna atau lebih tepatnya saat itu rapat konsultasi BURT hanyalah sebuah formalitas yang penuh jubah-jubah dan penuh sekat sekat bisnis politik beberapa fraksi, penuh dengan perkawinan serta akad akad lembaga resmi yang dinamakan partai politik. Arifianto dengan arifnya menyikapi semua itu. Dengan bersekutu “sang jibril” dari Media Indonesia dia menunjukkan bahwa sidang itu mestinya harus Porno (transparan dan memiliki semangat menggebu-gebu). Paripurna yang tertutup dan dikondisikan justru akan merugikan rakyat.

Lihat saja sidang paripurna kasus Century dan Mafia pajak. Banyak agenda yang disembunyikan di balik jubah jubah institusi dan kepentingan. Dan sekarang semua bias ditebak, hasilnya nihil. Kecermatan arifianto yang berani menentang arus anggota DPR dan khususnya partai PKS (yang memprakarsai UU antiporno) merupakan sebuah tindakan yang perlu diapresiasi. Meskipun dia pura pura tidak mengakui (biasa politik bung), tapi dia berhasil menaruh cermin anggota DPR pada tempat yang pas, yang dianggap sakral.


Justru yang patut disayangkan adalah PKS, sebuah partai yang kurang berpengalaman berpolitik dengan sikap super munafiknya sangat mudah ditebak bahwa akan menjatuhkan Arifianto. Bagi PKS, korupsi dan poligami boleh asal tidak nonton video porno (bandingkan dengan kasus anies matta dan misbakhun). Semestinya partai yang mengaku islam tidak hanya memiliki perangkat dewan syariah, tapi perlu juga dewan hakikat. Membaca sebuah fenomena atas kejadian secara keseluruhan. Tapi perlu dimaklumi SDM PKS belum cukup mampu untuk berbicara masalah hakikat .

Sebagai penghormatan, selamat pak arifianto yang telah dengan arif menaruh cermin pada para anggota DPR untuk berpariporno pada saat paripurna dilakukan. Transparan dan penuh semangat.

No comments:

Chatt Bareng Yuk


Free chat widget @ ShoutMix