Di suatu lobi hotel berbintang lima, seorang petinggi PSSI bersama seorang pembesar negeri ini bertemu dan sambil melihat para supporter yang menyemut di senayan. Di hotel yang mewah tersebut sengaja berdua memilih tempat yang strategis untuk memandang tingkah polah supporter yang hampir sama dalam meneriakkan “Nurdin Halid Mundur”
Nurdin : Bagaimana ini bang, semua sudah ramai minta awak mundur?
Ical : Hahahah..santai sajalah
Nurdin : Kalau awak sih santai, tapi keluarga awak dan para anak buah awak
Ical : Saya ngerti, tapi masak kau nyerah sama Arifin dan George.
Ini kan permainan saja. Dan scenario kita mesti jalan.
Masak kalah sama anak kemarin sore.
Nurdin : benar. Kalau dihitung prestasi memang saya gagal.
Tapi bukannya kita sudah gagal berpuluh-puluh tahun.
1991 kita juara sea games,itu saat Golkar memimpin negara ini.
Kenapa sudah 20 tahun, saya yang dipersalahkan.
Bukannya saya sukses menghelat Piala Asia,
mengirim anak muda ke Uruguay,
dan mengirim tim ke Asian GamesItu semua saya lakukan tanpa APBN.
Meskipun gagal, tapi kan bukan pepesan kosong.
Ical : Ah gk usah sentimental gitu daeng. Cak SBY saja gagal juga gk mau turun kok. Santai saja. Bukankah kita harus mengikuti sikap pemimpin?
Nurdin : iya benar juga bang !
Blog ini berisi tentang lelaku sejarah kehidupan yang mencoba untuk dituliskan agar dapat bermanfaat sebagai pelajaran untuk kita bersama
Monday, 28 February 2011
Nurical Bye
Comment (1)

Sort by: Date Rating Last Activity
Loading comments...
baca ini jadi inget masa2 dulu ketika belum ada WA apalagi videocall
Comments by IntenseDebate
Posting anonymously.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment