Sebuah kultur kemasyarakan bangsa kita saat ini adalah ingin melihat anak anaknya cepet kerja, cepet mapan dan cepet nikah. Ya itu sebuah cita cita simpel yang setidaknya menjadi kultur bangsa kita dewasa ini. Ditambah pemerintah yang seolah menanam virus konsumerisme dengan dalih globalisasi. Jadi klop deh.
Ketika kasus Gayus, pegawai kecil DJP yang menyimpan 25 M mencuat dan menjadi bahasan menarik. Saat itu saya melihat inilah gambaran dari kegagalan (satu dari banyak kegagalan) negara ini mendidik generasi mudanya.
Generasi muda yang dulu tahun 1945 dan 1960 diidentikkan dengan seorang yang gagah berani, pantang menyerah, rajin menuntut ilmu serta patriotik sudah terhapus kini. Jikalau begini, apa yang bisa diharapkan oleh negara ini?Jikalau generasi muda sudah terkena virus konsumerisme, dimanakah nasionalisme akan berkibar?.
Seorang gayus adalah korban dari salah pendidikan budaya negara ini. Ketika negara gagal membina seorang pemuda, dengan entengnya mereka membunuhnya dan saling lempar tanggung jawab dengan sok bersihnya. Ironis sekali negeri ini.
Blog ini berisi tentang lelaku sejarah kehidupan yang mencoba untuk dituliskan agar dapat bermanfaat sebagai pelajaran untuk kita bersama
Tuesday, 30 March 2010
Matinya (Jiwa) Generasi Muda Kita
Comment (1)

Sort by: Date Rating Last Activity
Loading comments...
baca ini jadi inget masa2 dulu ketika belum ada WA apalagi videocall
Comments by IntenseDebate
Posting anonymously.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment