Pages

Thursday 6 March 2008

BolaNomi


A. Liga Inggris pemacu jantung ekonomi
Ketika terjadi pemilu di Inggris yang terjadi antara Toni Blair, Partai Buruh, Partai Konservatif yang dipimpin Michael Howard dan Partai Liberal demokrat yang dipimpin Charles Kennedy pada tahun 2005 yang lalu ada yang unik dari perbandingan terhadap tingkat ekonomi.Tingkat ekonomi disini bukan saya maksudkan sebagai GDP yang menghitung keseluruhan produksi di seluruh negara. Disini pertumbuhan ekonomi adalah suatu kesejahteraan masyarakat terhadap konsumsi suatu produk di sebuah negara. Nah pada saat itu ada item-item yang dijadikan perbandingan di Inggris yakni 1) berapa orang mengonsumsi bir; 2) Berapa penonton Liga Inggris di stadion dan lain-lain.

Yang menjadi fokus saya adalah item kedua, yakni berapa penonton Liga Inggris di Stadion. Ini sungguh suatu kebanggaan bagi masyarakat suatu negara karena mereka telah diperhatikan kesenangannya oleh pemerintahan di negara yang terletak terpencar dari Eropa daratan ini. Perlu diketahui, Inggris dimana sepakbola pertama kali diciptakan mempunyai Liga yang beromzet hampir dua kali APBN di Indonesia. Sepakbola disini seperti layaknya perusahaan dengan tingkat bursa efek yang sangat menjanjikan.

Dari segi penonton, kita bisa melihat bahwa setiap pertandingan yang dilaksanakan tiap weekend ini selalu dipenuhi penonton. Kita tinggal hitung jika 18 klub bertanding dengan stadion rata2 40 ribu orang tiap minggu.
Berikut daftar harga tiket termahal di stadion tim-tim anggota Liga Premier (1 poundsterling = 16.000 rupiah)
Arsenal, 94 pound
Tottenham Hotspur, 71 pound
Chelsea, 60 pound
West Ham United, 57 pound,
Newacstle United, 50 pound,
Fulham, 45 pound,
Reading, 41 pound,
Middlesbrough, 40 pound
Blackburn Rovers, Bolton Wanderers dan Manchester United, 39 pound
Manchester City, 38 pound,
Everton, 37 pound,
Aston Villa, Charlton Athletic, Wigan Athletic, dan Watford, 35 pound,
Liverpool dan Sheffield United, 34 pound, dan
Portsmouth, 30 pound
Belum lagi kita melihat bahwa hasil dari perjudian Barclays yang sangat terkenal. Ngomong-ngomong saya pernah membaca surat bahwa Barclays Bank menawarkan sebuah MOU untuk Indonesia agar menggadaikan sumber dayanya ke mereka. Benar-benar dinamika sepakbola di Inggris sedahsyat dari permainan kick and rushnya tim-tim inggris.

B. Liga Indonesia pemecah jantung ekonomi;
Jika kita bandingkan dengan negara Indonesia, maka sepakbola kita hampir mirip dengan kondisi Liga Italia minus skill yang bagus. Indonesia membuat liga dengan aroma politik yang sangat kuat. Kita bisa melihat APBD yang seharusnya untuk kepentiongan rakyat dan operasional pemerintahan mengucur deras hanya untuk membiayai tim sepakbola yang belum mempunyai manajerial yang profesional.

Selain itu, banyaknya penyimpangan di organisasi PSSI membuat banyaknya kekurangpercayaan masyarakat terhadap olahraga ini. Terlebih lagi banyak msyarakat yang lebih sering melihat liga indonesia sebagai ajang pencak silat daripada sebuah hiburan seniman-seniman bola. Indonesia masih dalam tahap "bayi" jika kita berbicara liga sepakbola meski telah berumur lebih dari 10 tahun.

C. Membuat liga sepakbola berkolerasi dengan ekonomi
Liga Sepakbola akan membuat semua orang menikmatinya tatkala semua rakyat dilibatkan dalam menjalankannya. Kita mqsih ingat Galatama dan SDSB, Galatama yang merupakan kompetisi tim-tim non perserikatan mampu berbicara dan menjadikan banyak orang untuk simpati. Sedang SDSB adalah singkatan sumbangan dana sosial berhadiah. sebuah kupon judi inilah yang menggerakkan kegiatan sepakbola pada jaman orde baru. Pada masa itu sepakbola hampir mendekati tipe ideal dan sejajar dengan liga di Jepang dan Korea.

Ketika sekarang negara dalam kondisi krisis dan SDSB telah divonis haram, maka kita harus mempunyai alternatif yang lebih cerdas. Ini salah satu alternatifnya :
1. Tim-tim membentuk tim-tim junior dengan perekrutan pemain di daerah2nya dengan mengikutkan sekolah-sekolah sepakbola dan sekolah-sekolah biasa;
2. Membuat PT (perseroan terbatas) pada tim dan masyarakat disosialisasikan untuk menanamkan saham;
3. Memberikan kesempatan masyarakat untuk menjual produk dengan trade mark klub sehingga masyarakat dapat mendapatkan keuntungan sedang klub pun mendapatkan advertisement dengan biaya yang murah;
4. Yang terpenting buat PSSI dan pemerintah seiring sejalan sehingga liga tetap lancar.

No comments:

Chatt Bareng Yuk


Free chat widget @ ShoutMix