Pages

Thursday 28 February 2008

Tips Mengatasi Ketakutan Pra Nikah

Ketakutan untuk menikah adalah hal yang wajar bagi setiap orang (khususnya laki-laki), ketakutan yang saya sebut pra wedding sindrome bisa kami bagi menjadi :
1.Ekonomi sindrome adalah ketakutan akan mengalami ekonomi/masa depan suram jika menikah. Waduh gajiku cuma 1 jeti sedang istriku gk bekerja waduh makan apa ya. Kata-kata tersebut adalah sangat biasa dalam otak manusia. Semua manusia secara logis akan berpikir seperti itu. Hal ini disebabkan akan terbaginya rezeki yang kita peroleh dengan orang lain. Ini yang paling pokok dan sering mendasari akan terjadinya kasus perceraian;

2.Phisically Sindrome adalah ketakutan pada hal-hal yang berkaitan penampilan luar. Contoh kita takut istri kita ternyata wajahnya kurang cantik dibandingkan keluarga/teman teman wanitanya, kita takut istri kita tidak sesexy yang dibayangkan.
3.Non Phisically Sindrome adalah ketakutan yang berkaitan di luar penampilan tubuh kita. Contoh kita takut istri kita tidak sederajat dalam intelektual kita sehingga ngomongnya tidak nyambung;
4.Cultural Sindrome adalah sebuah ketakutan terhadap penyesuaian budaya pasangan kita. Contoh : Seorang artis yang akan menikah dengan seorang birokrat pasti akan terdapat cultural gap dalam kehidupan sehari-hari.

Solusi untuk mengatasi ketakutan tersebut adalah sebagai berikut :
1.Sebelum anda menilai orang lain, maka nilailah diri anda. Jika anda mempunyai wajah cakep, penampilan parlente, pendidikan S2, kelakuan baik, kerja di Telkomsel maka anda ”wajib” mendapatkan cewek yang baik. Jika anda laki-laki yang merasa wajah biasa-biasa aja, pendidikan cuma SMA, kelakuan baik, kerja jualan bakso, maka anda juga cukup pantas mencari cewek yang baik. Yang tidak pantas mendapat cewek baik apalagi cantik adalah yang tidak ada niat bekerja, pendidikan tidak penting (pendidikan tinggi tidak penting bagi yang berwiraswasta), kelakuan bejat.
2.Menilai pasangan. Hal ini perlu dilakukan survei ke yang bersangkutan dan keluarga untuk mendapatkan jawaban yang pasti. Beri check list :
-Bagaimanakah status calon pasangan (capas) dan kebiasaannya?
-Apakah mayoritas pembicaraan dalam pembahasan keluarga capas?
- Bagaimanakah latar belakang keluarga capas?
3. Menyocokkan jawaban kita dengan check list diatas. Sebelumnya saya sarankan anda untuk sering berdoa (kalau anda muslim lakukan sholat malam) agar diberi jawaban yang baik. Karena mayoritas check list ini didasarkan atas feeling. Contoh :
-Bagaimanakah status calon pasangan (capas) dan kebiasaannya?
Kebiasaan capas apakah sesuai dengan kebiasaan anda. Apakah Capas termasuk tipe rumahan atau tidak, dan lain-lain.
- Apakah mayoritas pembicaraan dalam pembahasan keluarga capas?
Pembicaraan seseorang mencerminkan kepribadian orang tersebut. Disinilah anda bisa memotret dan mengukur bagaimana tinggi rendah selera keluarga capas dengan selera kita
-Bagaimanakah latar belakang keluarga capas?
Sejarah keluarga dapat juga memberikan gambaran tentang misi dan visi capas anda. Karena keluarga sedikit banyak pasti mempengaruhi pola pikir capas;
4.Mengatakan YA. Sebenarnya kata itu Cuma terdiri dari dua kata. Tapi kata itu adalah kata yang paling mahal harganya di dunia ini. Nah jika anda menilai bahwa pertanyaan tadi mempunyai jawaban yang cenderung capas tadi memberikan kebaikan pada diri anda. Maka beritahu orang tua anda untuk melamar;
5.Prosesi Melamar. Kunci dalam melamar adalah JUJUR. Katakan anda apa adanya, gaji anda sekian, pekerjaan anda ini dan visinya saya adalah ini. Hal ini pasti akan mengurangi ketakutan yang akan muncul di kemudian hari.
6.Pra Nikah. Nah disini anda mendapatkan ujian yang sangat berat. Setelah melamar anda hanya fokus pada kesetian dan mental. Masalah dana, berkompromilah dengan camer. Dan yang penting lebih banyak berdoa pada fase ini. Karena benar-benar banyak godaan pada fase ini. Apalagi yang tinggal di kota Jakarta, wah beraaat banget.

No comments:

Chatt Bareng Yuk


Free chat widget @ ShoutMix