Pages

Showing posts with label pantun. Show all posts
Showing posts with label pantun. Show all posts

Wednesday, 13 February 2008

Pantun biasa dua

1. Prabu siliwangi adalah raja di tanah sunda
Arif budi luhur adalah jelas dalam sikap
Jikalau bangsawan telah ada dalam darah
Sepatutnya untuk berjuang demi umat segenap

2. Anugerah indah dalam alam semesta
Begitu indah hanya dilihat dengan mata telanjang
Sinetron dan gosip selalu ada
Membuat televisi memproduksi manusia jalang

3. Raja berdiri dengan wibawa dari istana
Melihat rakyat adil dan tenteram
Insan kota hanya bisa tertawa-tawa
Melihat nasib rakyat yang kelam

4. Fir'aun berkuasa hebat berpuluh tahun
Sungai Nil jadi saksi kematian tragisnya
Pejabat negara bukanlah seorang Tuhan
Yang tidak pernah salah menjalankan kebijakannya

5. Nabi-nabi begitu gigih untuk menyampaikan amanah
Tak pernah merebutkan kekayaan apalagi nafsu duniawi
Sungguh heran melihat makhluk yang berkata paling beragama
Berkompetisi untuk kaya dan kaya, bukan untuk islami atau kristiani

Monday, 4 February 2008

Pantun sehari-hari

1. Sinar matahari hangat merambat
Kulit pun selaksa dimanja putri
Jalan jakarta setiap hari macet
Untuk berjalan saja selalu antri

2. Klik ini dan itu di komputer
Keluarlah info2 baru di internet
Generasi modern dan muda yang pinter-pinter
Sayang, nasionalisme molor seperti jam karet

3. Berita Dunia tersaji hanya dalam detik
Olahraga dan gosip adalah favorit
Perjuangan bangsa sudah jadi barang antik
Tatkala politisi hampir semua telah "sakit"

Friday, 1 February 2008

Pantun biasa

1. Hujan deras mengguyur jakarta
tidak lama datanglah air bah
Bukanlah seorang yang merdeka
Jikalau muka selalu penuh marah

2. Persipura mempunyai boas salossa
sedang di persija, aliyudin hebat
Seluruh rakyat bergelak tawa
Meski negara diambang sekarat

3. Mendung menyelimuti kota Surakarta
Sedikit lindu tergoncang di Karangayar,
Pandito Romo Suharto berpulang ke rahmatullah
Sebuah lagu gugur bunga nian terdengar

4. Harum mawar sesuai dengan elok warna
Harum raflesia sungguh sangat tiada sedap
Kata pahlawan sungguh perkasa digdaya
Untuk Suharto saja, rakyat berdebat kalap

5. Rintik hujan merangkai pelangi
Begitu indah hiasan di lazuardi
Jasa-jasa dengan pengorbanan sepenuh hati
Hanya cukup dibalas dengan ijazah ilahi

6. Makan nasi, lauk tempe cukup lezat
Biar orang kota maupun desa menikmatinya
Debat politisi selalu berkarat-karat
Tapi sayang, realita sedih sungguh sempurna

7. Ada tari poco-poco di istana negara
Habis maju satu langkah, mundur satu langkah lagi
Bilamana tari Tor-tor di istana merdeka
Habis nyembah-nyembah, angkat tangan sembari berlari

8. Buruh angkut menjinjing barang di stasiun Gambir
Sepuluh kilo barang dibayar lima ribu rupiah
Sungguh enak menjadi orang seperti Gubernur BI
Tiap hari bekerja didekati berkarung-karung uang rupiah

9. Harimau bertarung untuk raja rimba
Setiap hari siap mati demi koloni,
Orang sekarang bergelut membawa nama
Sayang hanya untuk hidup diatas koloni

Chatt Bareng Yuk


Free chat widget @ ShoutMix